(Foto bersama siswa Sanggar Madhangkara dan pelajar Taiwan / Dok. Hibah MBKM UNS
Sanggarmadhangkara.com, Karanganyar — Latihan kesenian rutin seolah menjadi hal yang sudah sangat biasa terjadi Sanggar Madhangkara. Seperti yang diketahui, setiap kelas dan jurusan memiliki jadwal latihannya masing-masing, baik yang bertempat di studio maupun di sanggar. Akan tetapi, pada Sabtu (14/6/25) terdapat kegiatan yang cukup berbeda dibandingkan dengan kegiatan rutin yang biasa dilakukan. Pada hari itu diadakan Latihan gabungan dari beberapa jurusan, yaitu Karawitan, Pedalangan, dan Sindhen yang bertempat di Sanggar Madhangkara. Latihan gabungan tersebut dilakukan sebagai salah satu proses persiapan dari acara Suran yang akan dilakukan pada bulan Juli.
Pada acara Suran, ketiga jurusan tersebut akan ditampilkan secara bersamaan untuk membawakan penampilan yang tentunya diharapkan akan dapat menghibur masyarakat yang menyaksikan. Latihan yang dimulai dari pukul 15:00 WIB tersebut didatangi oleh cukup banyak orang, selain siswa yang berlatih terdapat juga orang tua siswa yang ikut menonton rangakain latihan yang dilakukan. Menariknya, tidak hanya mereka saja yang ikut datang, tetapi juga hadir beberapa pelajar dari Taiwan yang datang untuk melakukan research terkait kesenian Jawa di Sanggar Madhangkara. Rombongan yang terdiri dari 12 pelajar sekolah menengah dan 2 gurunya ini datang khusus dari Taiwan ke Indonesia untuk mengamati dan meneliti kesenian budaya Jawa, dan Sanggar Madhangkara menjadi salah satu tuan rumah yang dipelajari kegiatan kebudayaannya.
(Siswa Sanggar Madhangkara mengajari pelajar Taiwan cara memainkan gamelan / Dok. Hibah MBKM UNS)
(Pelajar Taiwan mempelajari wayang kulit / Dok. Hibah MBKM UNS)
Kedatangan pelajar Taiwan tersebut tentu disambut dengan sangat hangan oleh pengajar dan siswa Sanggar Madhangkara. Selain mengamati, pelajar Taiwan yang datang juga ikut mencoba dan berlatih gamelan yang ada. Beberapa pelajar juga ikut mencoba wayang dan mendengarkan nyanyian dari sindhen. Mereka sangat memaksimalkan waktu yang ada untuk mempelajari tentang budaya Jawa. Tidak jarang mereka juga menanyakan terkait makna atau filosofi dari simbol-simbol pewayangan guna melengkapi studi yang dilakukan. Para siswa dari Sanggar Madhangkara juga terlihat sangat Bahagia dengan kedatangan teman-teman dari Taiwan tersebut. Terlihat dari interaksi yang terjalin antara siswa Sanggar Madhangkara dan pelajar Taiwan, walaupun terdapat kendala bahasa yang sangat berbeda, tetapi tidak menghentikan mereka untuk dapat berinteraksi dengan sangat menyenangkan.
Hadirnya pelajar dari Taiwan ini beserta antusiasme yang diberikan seolah membuktikan kepada kita semua bahwa kesenian budaya Jawa telah sangat mampu untuk menembus kancah internasional. Kesenian yang kita jaga dengan sepenuh hati ini pun yang justru membawa Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat luar. Ketertarikan dan kekaguman dari masyarakat luar terhadap kesenian Jawa ini semakin memvalidasi bahwa kesenian dan budaya merupakan warisan bangsa yang sangat berharga dan menjadi identitas kuat yang membedakan Indonesia dengan bangsa luar, sehingga wajib bagi kita semua untuk ikut melestarikannya.