Suran Kampung Wayang
Kampung Sawahan terletak di Desa Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Sejak tanggal 10 November 2023 kampung Sawahan ditetapkan sebagai kampung wayang oleh Bupati Karanganyar. Penetapan tersebut merupakan salah satu langkah konservatif pemerintah setempat yang berkolaborasi dengan warga masyarakat kampung untuk merawat tradisi budaya Jawa agar tetap eksis dan selalu hidup dalam nafas masyarakat. Wong Jawa aja nganti ilang Jawane pepatah tersebut yang menyulut api semangat dalam diri masyarakat kampung Sawahan untuk terus berkiprah dalam pelestarian tradisi budaya Jawa. Salah satu bukti konkritnya adalah terbentuknya paguyuban “Mung Srawung”. Paguyuban tersebut beridiri atas ide gagasan dari warga masyarakat setempat yang beranggotakan ketua Rukun Tetangga dan juga masyarakat kampung. Paguyuban “Mung Srawung” merupakan wadah untuk memupuk dan merekatkan kerukunan antar warga, dimana salah satu kegiatannya adalah pelestarian tradisi budaya Jawa dengan media pendekatan terhadap seni dan budaya. Beberapa program yang telah berjalan adalah “srawung gamelan” dan “srawung wayang” program tersebut ditujukan untuk semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dan orang tua. Tujuannya agar gamelan dan wayang bisa dipahami, dinikmati, dan dikenal oleh semua kalangan meskipun bukan berlatar belakang sebagai seniman. Dalam hal ini paguyuban Mung Srawung mencoba untuk mewadahi program-program tersebut dalam kegiatan tradisi “Suran Kampung Wayang”. Tradisi Suran sendiri sebelumnya kerap dilakukan oleh masyarakat atau warga yang ada di Kampung Sawahan, khususnya di pendopo atau sanggar Madhangkara, dimana Tradisi Suran sendiri digelar pada bulan Sura atau Asyura yang menjadi pertanda sebagai kalenderisasi awal bulan dalam budaya jawa atau kerap dikenal saat ini sebagai 1 Muharam.
Untuk itulah Kampung Sawahan yang sekarang dikenal oleh masyarakat sebagai Kampung Wayang, hadir dan tampil dalam rangka melestarikan budaya bangsa yang saat ini mulai tergerus, dengan pertunjukan seni budaya wayang akan akan digelar pada bulan Suran. Untuk mengangkat citra dan aroma desa yang selalu guyub rukun dialam yang penuh pesona budaya ini.